Suara sang Penyayat Hati
Berjalan ku menepi, merenung…
Merenung dengan bingung….
Haruskah ku penuhi semua keluh kesahmu?
Wahai suara negatif, sang Penyayat Hati….Berjalanku lunglai… menunduk tak berani menatap…
Terasa sesak nafasku… kurasa penat dan pengap…
Haruskah ku penuhi semua keluh kesahmu?
Wahai suara negatif… sang Penyayat HatiAku… putuskan menulikan telingaku…
Aku… putuskan membutakan mataku….
Darimu…. ya… darimu…
Wahai suara negatif …..sang Penyayat hatiMendengarkanmu hanya membuat ku makin membencimu….
Kau hanya melihat dan menghakimi… tanpa sedikitpun mau mendengarkan apalagi mencari bukti pembenaran….
Aku pergi… aku pergi
Meninggalkan segala ocehan keluh kesahmu
Wahai suara negatif, sang Penyayat hati….
Yogyakarta, 9 Maret 2014